Feb 15, 2008

Survey? Ga penting banget sih..

February 10, 2008

Akhirnya Nulis Lagi..

Seperti salah satu acara TV swasta dimana bintang tamu harus berimprovisasi mengikuti alur cerita yang sudah ada, tulisan kali ini hampir seperti itu. Tidak ada ide yang muncul, tapi tiba-tiba ingin menulis sesuatu.

Tidak jauh dari 2 tulisan sebelumnya, saya masih ingin menulis mengenai dunia survey dan pemetaan terutama mengenai survey tambang atau istilah bulenya mine surveying. Lebih spesifik lagi tambang batubara. Untuk lebih memberikan gambaran, perlu dijelaskan mengenai proses penambangan batubara secara umum. Jelas ga ya gambarnya ?

Apa peran survey dalam proses penambangan batubara?

Secara objektif, survey mempunyai peran yang sangat besar mulai dari awal proses sampai akhir. Tapi kadang masih ada yang menganggap survey sebagai golongan kelas dua atau tiga dengan alas an bukan sebagai core business atau hanya sebagai support saja. Tapi untuk sementara kita lupakan hal itu, saya hanya ingin menulis secara objektif.. J

Pada tahap eksplorasi, tahap dimana dilakukan pengeboran untuk studi cadangan, studi geology awal daerah yang akan ditambang mutlak diperlukan survey. Bagus atau tidaknya kualitas data survey dalam tahap ini akan menentukan lancar atau tidaknya proses penambangan. Pada tahap ini ditentukan titik control awal survey, metode yang umum dilakukan sekarang ini adalah pengukuran GPS (Global Positioning System). Apa itu GPS? Silahkan cek di wikipedia atau Tanya mbah google.. J

Saat ini sudah ada spesifikasi teknis yang harus dipenuhi dalam pembuatan titik control menggunakan GPS yang telah ditetapkan oleh BAKOSURTANAL dalam SNI-JKHN (Standard Nasional Indonesia-Jaring Kontrol Horisontal Nasional). Tabel dibawah ini adalah spesifikasi konfigurasi jaring GPS yang dikeluarkan oleh BAKOSURTANAL

Orde jaringan dijelaskan dalam table berikut :


*) Jarak tipikal antar titik dalam jaringan dalam km.

Spesifikasi teknis untuk metode dan strategi pengamatan GPS jaring titik control geodetic orde 00 s/d 04 sebagai berikut :

Masalah kedepan akan muncul jika proses pembuatan titik control tidak sesuai dengan spektek di atas. Satu hal yang mungkin menjadi masalah besar tapi kadang malas untuk memperbaikinya adalah masalah datum koordinat.

Datum penentuan posisi yang digunakan oleh GPS adalah WGS 1984 (Worl Geodetic System 1984) dengan ellipsoid referensinya GRS80. Di Indonesia sendiri masih banyak peta/data memakai datum yang bermacam-macam, antara lain Bessel 1941 (peninggalan belanda) dan Indonesian Datum 1974. Kala itu mungkin tidak bermasalah tapi seiring dengan ditetapkannya DGN’95 (Datum Geodetik Nasional 1995) oleh BAKOSURTANAL yang mengacu ke datum WGS’84 berbagai masalah mulai muncul. Mulai dari masalah perbatasan area konsesi penambangan, masalah inkonsistensi datum, masalah perbedaan system koordinat dengan instansi pemerintah,.. dll.

Sebetulnya solusinya susah-susah gampang, yaitu datum yang lama ditransformasi ke datum WGS84. Prinsipnya titik control/Benchmark dengan datum lama tersebut diukur lagi menggunakan GPS. Benchmark tersebut akan menjadi titik sekutu (Titik yang mempunyai 2 nilai sistem koordinat yang berbeda). Titik-titik sekutu tesebut kemudian diproses dengan rumusan matematis tertentu untuk mencari parameter transformasi antar dua datum. Makin banyak jumlah, sebaran yang merata, dan metode pengukuran GPS yang optimal akan menghasilkan parameter transformasi dengan distorsi yang minimal. Saya harus mengulang matakuliah ini untuk mendapatkan nilai dengan syarat lulus saja..

Kembali ke peran survey, Intinya kualitas data survey saat eksplorasi akan menentukan keakuratan penentuan cadangan, keakuratan interpretasi geology awal penambangan, perencanaan tambang, pembangunan infrastruktur dan penentuan batas wilayah penambangan yang akurat. Penggunaan datum nasional dalam pembuatan titik control akan mengurangi masalah perselisihan batas yang mungkin muncul di masa depan saat proses penambangan sudah berjalan.

Prinsip tersebut yang harus dipegang teguh oleh para surveyor. Seorang surveyor harusnya mempunyai tanggungjawab atas data yang dia berikan secara teknis dan moral. Itu harapan bapak tani.. J

Tiba-tiba penyakit kronis saya kambuh, efeknya ide yang tadi bertumpuk hilang begitu saja dan akhirnya males lagi untuk menulis. Dengan demikian saya lanjutkan kapan-kapan untuk peran survey dalam proses penambangan batubara secara umum. Sering-sering saja kunjungin blog ini untuk tahu kelanjutannya.. silahkan browsing yang lain dulu deh..